Kegemukan adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa hingga menyebabkan dampak merugikan bagi kesehatan.[1] Kegemukan dinilai berdasarkan indeks massa tubuh (IMT), dan selanjutnya berdasarkan distribusi lemak melalui rasio pinggang-panggul dan total faktor risiko kardiovaskular.[12][13] IMT sangat erat hubungannya dengan persentase lemak tubuh dan total lemak tubuh.[14]
Seorang pria "super obesitas" dengan IMT 47 kg/m2: berat 146 kg (322 lb), tinggi 177 cm (5 kaki 10 in) |
Pada anak, berat badan yang sehat bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Kegemukan pada anak dan remaja tidak didefinisikan dengan suatu angka mutlak, namun berhubungan dengan riwayat kelompok dengan berat badan yang normal, kegemukan didefinisikan apabila IMT lebih besar dari persentil ke-95.[15] Data rujukan yang menjadi dasar penentuan persentil ini berasal dari tahun 1963 hingga 1994, dan oleh karena itu belum dipengaruhi oleh peningkatan berat badan yang terjadi akhir-akhir ini.[16]
IMT | Klasifikasi |
---|---|
< 18.5 | berat badan kurang |
18.5–24.9 | normal |
25.0–29.9 | berat badan lebih |
30.0–34.9 | kegemukan kelas I |
35.0-39.9 | kegemukan kelas II |
≥ 40.0 | kegemukan kelas III |
- Metrik:
- Sistem Amerika dan imperial:
dengan


Definisi yang paling sering dipakai adalah yang dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1997 dan dipublikasikan pada 2000, seperti yang tertera pada tabel di sebelah kanan.[3]
Beberapa lembaga membuat modifikasi dari definisi WHO tersebut. Literatur Bedah membagi kegemukan "kelas III" menjadi beberapa kategori, yang angkanya masih menjadi perdebatan.[17]
- IMT ≥ 35 atau 40 disebut kegemukan berat
- IMT ≥ 35 atau 40–44.9 atau 49.9 disebut kegemukan morbid
- IMT ≥ 45 atau 50 disebut kegemukan super/super obese
0 komentar:
Posting Komentar